ok, i am going to do this like i never did before.

I just miss being good like i used to. But i just wanted to be bad so that people won't say, "Look, stepping on her head is uberly easy.". But i know, this will turn me 360 degrees inhuman. Which, i don't want it to happen. It is all about the sacrifces made for this to happen you see. Well, i know, none of you understand what i am trying to convey here, but as a lady that shouldered alot of responsibilities, i think, some things are meant to be untold. Just as much i realise, i forgot all about my malay vocab that i had squeezed out from my human brain during my O levels which is June last year. It has been a year i stop writing malay composition and i do realise that i am getting far from worst in my malay language. I tried, but i cudden, it sound so funny lahh.. oklah, i wud try once here. And if it really sound stupid, just shut up.



Tak aku sangka begitu pantas masa berlalu. Meninggalkau aku terpinga-pinga mengira waktu. Tersusun rapat jari jemariku, hanya untuk mengukur masa yang tiada akhirnya. Kini sudah tiba masanya, umat Islam membuat persiapan perayaan bersama ahli keluarga dan insan yang di sayangi. Tak terluput jua pada insan yang telah pergi. Bukan itu yang selalu terjadi pada pagi raya? Menziarah makam orang yang tersayang. Biarpun bertahun berlalu, namun, namamu kekal di ingatan. Adinda yang pergi kerna terseksa dengan penyakit, membuat aku terkenang kembali saat dikau memanggilku kakak. Membuat air jernih mengalir dari kelopak mataku. Halus wajahmu ku belai, dikala saat terakhir aku tatapi wajahmu, kini hanya tinggal potret mu di dalam genggamanku..

Nenda yang menjadi teman hidupku sejak ku di bangku persekolahan. Yang hanya tiada ngerti untuk membaca dan menulis, menaruh harapan buatku seorang. Untuk belajar hingga ke menara gading.

HANYA Al-FATEHAH boleh ku hadiahkan, buat bekalan di masa depan..






AMIN.